Tampilkan postingan dengan label vidio virral Mendsos. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label vidio virral Mendsos. Tampilkan semua postingan

*Pembuat Video Viral Palestina Israel Minta Maaf dan Merasa Menyesal*



Kabupaten Tangerang,--mitrapubliknews.com,--AA (30), warga di salah satu perumahan di Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang meminta maaf atas video pernyataannya yang telah viral. Sebelumnya dalam video yang beredar, AA membuat pernyataan tendensius yang dianggap merendahkan orang yang mendukung kemerdekaan Palestina.


"Terkait video tentang pernyataan Palestina dan Israel yang dilakukan oleh saudara AA, yang bersangkutan sudah menyampaikan permintaan maaf," kata Kapolsek Rajeg Iptu Hajaji, Sabtu (4/11/2023).


Pernyataan itu disampaikan Hajaji usai memfasilitasi mediasi antara AA dengan beberapa perwakilan masyarakat di Polsek Rajeg Polresta Tangerang Polda Banten.


Hajaji juga bilang, AA juga menyampaikan rasa penyesalan atas pembuatan video itu. Diungkapkan Hajaji, AA kemudian membuat video permintaan maaf yang ditujukan kepada masyarakat.


"Yang bersangkutan menyesal dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya," tandas Hajaji.(*/Eben).

*Viral Video Kontroversial, Polsek Rajeg Polresta Tangerang Respons Cepat Tindak Lanjut* Aparat




Kabupaten Tangerang,-- mitrapubliknews.com,--Aparat Polsek Rajeg Polresta Tangerang Polda Banten merespons cepat beredarnya video seorang pria yang menyampaikan pernyataan kontroversial terkait konflik Palestina dan Israel.


Pada video itu, si pria nampak menyampaikan pernyataan yang dianggap menyudutkan orang-orang yang mendukung atau bersimpati kepada Palestina.


"Agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat, kami segera merespons adanya video itu dengann mendatangi orang yang ada di video," kata Kapolsek Rajeg Iptu Hajaji, Jumat (3/11/2023).


Diketahui, pria itu berinisial A (36), yang tinggal di salah satu perumahan di wilayah Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Hajaji menyebut, video itu sudah menyebar di media sosial sehingga membuat beberapa orang tidak terima.


"Beberapa masyarakat tidak terima dengan kata-kata tersebut yang menjadi viral di media sosial dan menimbulkan tercorengnya perum itu," ucap Hajaji.


Haji melanjutkan, langkah cepat juga dilakukan guna mencegah konflik yang lebih intens dengan tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat yang tidak terima dengan A karena pernyataannya di video itu.


Hajaji pun memastikan personel akan terus memonitoring situasi keamanan khususnya di sekitar kediaman A. Hal itu untuk mencegah terjadinya tindakan anarkis dari pihak yang tidak terima.


"Kami akan segera melakukan pemanggilan dan melakukan mediasi agar persoalan segera selesai," tandasnya. (*/Eben).