Jawa Barat,-- Mitrapubliknews.com,–Novita Sari Yahya melakukan gebrakan dalam waktu 6 bulan memegang 40 lisensi pemilihan internasional miss, mrs, mister dan talent kids Indonesia.

Ketika ditemui dirumahnya yang dikelilingi pepohonan rindang, ia sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi. Ia masih mengenakan daster kuning bergambar bunga, rambutnya terurai, hidungnya mancung. Novita menyalami saya sambil tersenyum. “Silakan masuk,” katanya lirih.

Novita mengatakan perubahan dengan mendirikan Yayasan Fillantropi Padusi untuk mewujudkan mimpinya tentang pendidikan dan pemberdayaan perempuan Indonesia. Yayasan Fillantropi Padusi bergerak dibidang pendidikan , kebudayaan, pemberdayaan untuk perempuan Indonesia.

“Ketika saya bermimpi tentang perubahan untuk kesetaraan, keadilan, demokrasi dan HAM maka saya memikirkan bahwa perubahan harus dimulai dari gerakan perempuan,karena perempuan adalah ibu bangsa”, kata Novita.

Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa adalah hasil dari kongres perempuan Indonesia kedua tahun 1935.

Ibu Bangsa artinya memiliki kewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari dan lebih tebal rasa kebangsaannya.

Dalam waktu dekat akan di adakan peresmian pendirian Yayasan Filantropi Padusi dengan mengundang tokoh bangsa yang akan menjadi Dewan Pembina.

Ketika ditanyakan media siapa saja tokoh bangsa yang akan menjadi Dewan Pembina, Novita mengatakan kebanyakan adalah aktivis Indonesia.

Novita merupakan peneliti tentang Ibuisme Negara. Novita telah mengeluarkan kajian tentang Bapakisme Ibuisme dalam konstruksi sosial keperempuanan Indonesia dan pengaruh pada kesehatan perempuan dan anak pencapaian SDGs. Novita adalah peneliti dibeberapa pusat kajian di Indonesia dan di luar negeri.

Harapan Novita dengan pendirian Yayasan Filantropi Padusi bisa berkontribusi nyata bagi perempuan dan anak di Indonesia.(*/red)