Tampilkan postingan dengan label KCP Unit Mauk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KCP Unit Mauk. Tampilkan semua postingan

Tomi Kepala KCP BRI Unit Mauk Memberikan Tanggapan Terkait Penggandaan (Cloning) KKS

 



Tangerang,-- mitrapubliknews.com,--Tomi selaku Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Unit Mauk memberikan tanggapan terkait penggandaan (cloning) kartu keluarga sejahtera (KKS).


Menurutnya, penggandaan itu tidak bisa dilakukan oleh pihak Bank manapun, karena bukan dari pemilik KTP dan KK itu sendiri.


"Kita lihat dahulu kan buku tabungan sama kartu itu dipegang oleh siapa, apakah asli dipegang KPM atau salah satu keluarganya. Nah terkait hal itu, pihak Bank selalu mengimbau kepada seluruh masyarakat atau Nasabah agar berhati-hati dalam memegang buku tabungan dan kartunya," kata Tomi selaku Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Unit Mauk, saat dikonfirmasi di ruangannya, pada Jumat (24/11/2023).


Lanjutnya, Tomi juga menyampaikan bahwa KPM yang sudah meninggal itu harus didata oleh pihak Badan Pusat Statistik (BPS) dan melaporkan ke pihak pendamping PKH tersebut, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam penyaluran bantuan.


"Perlu adanya pendataan ulang dari pihak BPS yang nantinya dilaporkan juga ke pihak pendamping PKH tersebut, bahwa KPM itu sudah meninggal. Sehingga nantinya, pendamping PKH Kecamatan akan melakukan registrasi data ke pusat," tukasnya


Sementara itu, Rizki selaku Customer Service BRI Unit Mauk menjelaskan, perihal hilangnya saldo yang ada di rekening KPM biasanya ada kekeliruan dari awal registrasi.


"Kemarin kan pendaftaran rame disini ya, dari Desa Buaran Jati, Kecamatan Sukadiri. Saat itu kami cetak satu-satu kan lama ya, jadi dicetak baru semuanya tahun 2021.

Terus setelah dicetak semuanya dibagikan disini ada para pendampingnya juga," jelasnya.


Ia juga menuturkan, pihaknya selalu membuatkan tabungan dan kartu sesuai dengan KTP, sehingga data yang terverifikasi itu akurat.


"Jadi saya bilang kepada pendampingnya Pak Mulkan untuk buku tabungannya dipegang dulu nanti saya blokir ketika muncul nama yang serupa itu nanti saya konfirmasi ke Pak Mulkan," tuturnya.


Ia juga menyampaikan bahwa, pihaknya tidak bisa menduplikat kartu, untuk pembuatan pun harus bersama pendamping PKH.


"Ya pada intinya pihak Bank tidak bisa menduplikat kartu tersebut, jadi dari pihak Bank itu sudah memberikan solusinya yaitu akan memblokir terlebih dahulu kartu tersebut nanti ketika ada muncul nama tersebut nanti saya konfirmasi ke pihak pendamping PKH nya," ujarnya. (*/Red).