Kabupaten Tangerang, Mitrapubliknews.com - Sebuah video yang viral di media sosial, menampilkan seorang wanita yang mengaku menjadi korban pencabulan oleh seorang oknum ustad di Kecamatan Sukadiri, Tangerang, kini menuai klarifikasi dari pihak keluarga. Ibu kandung dari wanita yang diduga menyebarkan video tersebut akhirnya angkat bicara dan menyatakan bahwa informasi dalam video itu tidak benar.
“Saya dan kami selaku pihak dari keluarga Eka yang menyebarkan video yang sekarang viral, saya mengklarifikasi itu semua tidak benar,” ujar sang ibu dalam sebuah video klarifikasi yang diterima oleh Portal Desa, Jumat, 10 Januari 2024.
Ia menambahkan, masyarakat yang melihat video tersebut mungkin saja langsung mempercayainya tanpa memahami duduk perkara sebenarnya. Namun, ia memastikan bahwa semua tuduhan dalam video itu tidak berdasar.
“Tetapi saya di sini, ibunya, mengklarifikasi langsung bahwa apa yang disampaikan di video yang sekarang viral itu, yang membawa dan menjatuhkan nama baik seseorang, semuanya tidak benar,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Eka, anaknya yang diduga menyebarkan video tersebut, memiliki riwayat gangguan kesehatan mental. Sang ibu juga memohon kepada publik agar dapat memaklumi kondisi anaknya.
“Karena saya sebagai ibunya yang lebih mengetahui bahwa Eka sebelumnya pernah terkena sakit atau gangguan kejiwaan, demikian harap maklum. Saya ucapkan terima kasih kepada semuanya,” pungkasnya.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan unggahan video dari akun TikTok @theeveswan yang memperlihatkan seorang wanita mengaku menjadi korban pencabulan oleh seorang oknum ustad. Video tersebut viral, ditonton jutaan kali, dan mengundang reaksi beragam dari warganet.
Pihak keluarga kini meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru mengambil kesimpulan atas informasi yang beredar di media sosial tanpa mengetahui fakta sebenarnya. Klarifikasi ini sekaligus menjadi upaya untuk meluruskan informasi yang dinilai telah mencemarkan nama baik seseorang.
Hingga berita ini diturunkan, pihak otoritas terkait belum memberikan pernyataan resmi mengenai kasus tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menunggu proses hukum atau klarifikasi lebih lanjut dari pihak berwenang.(red)
Tidak ada komentar
Posting Komentar