Jakarta, Mitrapubliknews.com -PP Polri (Persatuan Purnawirawan Polri) akan menyelenggarakan sebuah acara penting, yaitu seminar kebangsaan, pada hari Sabtu tanggal 26 Oktober 2024 bertempat Balai Pertemuan Polda Metro Jaya. Seminar Kebangsaan itu akan diikuti oleh peserta dari PP POLRI sebanyak 250 orang dan juga ornas lainnya. Sementara Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Daerah Khusus Jakarta dan Dir Intelkam Polda Metro Jaya Kombes Pol Dekananto Eko Purwono,SIK.,MH serta KBP.Dr.H.Md.Shodiq,MH dari Densus 88 AT yg juga seorang Dosen di Univ Jayabaya Jkt akan menjadi narasumber pada acara tersebut.
Acara Seminar Kebangsaan yang diselenggarakan oleh PP Polri (Persatuan Purnawirawan Polri) ini tentu saja menarik, terkait dengan aktivitas para anggota PP Polri (Persatuan Purnawirawan Polri) sendiri, yang secara notabene telah melepaskan tugas resmi dari kepolisian.
Dalam koridor resmi seluruh anggota PP Polri memang telah mengakhiri masa tugas, namun di dalam wilayah pengabdian, anggota PP Polri tidak lantas berhenti dan tidak lagi melakukan langkah yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Bagai sebuah adagium yang pernah diucapkan oleh Jenderal Douglas MacArthur di tahun 1951 bahwa “The Old Soldiers Never Die”.
Sejatinya, perjuangan bukanlah masalah fisik atau usia semata, namun jauh lebih daripada itu adalah soal semangat, soal jiwa. Pada kaitan dengan perjalanan usia, secara fisik barangkali seseorang memiliki keterbatasan yang membuatnya berkurang dalam hitungan ketahanan dan kecepatan, namun siapa yang bisa membendung sebuah semangat kuat yang ada di dalam diri orang tersebut.
Semangat tidak secara otomatis berhubungan dengan kondisi fisik atau usia, bisa saja terjadi semangat itu makin membara justru pada saat usia makin bertambah dan kondisi fisik tak sekuat sebelumnya.
Anggota PP Polri benar telah melepaskan diri secara resmi di dalam kaitan tugas aktif sebagai anggota kepolisian, tetapi itu tidak serta-merta berarti juga telah lepas semangat juang dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara.
Tetap ada rasa tanggung jawab yang kuat atas seluruh keadaan yang terjadi di masyarakat, tetap memiliki sensitivitas atas elemen-elemen buruk yang mungkin saja muncul. Sikap antisipatif dan kepedulian ini telah ada sejak anggota PP Polri baru memasuki tugas di kepolisian hingga mereka purna tugas.
Ibaratnya, setiap anggota Polri, entah masih bertugas secara aktif mau pun telah purna tugas, tetap memegang teguh pengabdian kepada bangsa dan negara. Yang berbeda barangkali adalah perwujudan pengabdian di setiap masa tersebut.
Dengan tetap mengusung semboyan “sekali Bhayangkara tetap Bhayangkara, sekali berjuang tetap berjuang” maka sejatinya PP Polri tak pernah benar-benar sampai pada titik henti pengabdian kepada bangsa dan negara.
PP Polri selaku bagian dari insan bhayangkara sangat diharapkan terus pengabdian dan perhatiannya karena para purnawirawan sudah menjadi bagian dari masyarakat, sekaligus menjadi corong dan mitra polri dalam memberikan edukasi masyarakat dilingkungan masing-masing. Dari PP Polri juga diharapkan muncul usaha-usaha perbaikan bangsa dan negara, khususnya kepolisian.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka rasanya Seminar Kebangsaan yang diadakan oleh PP Polri DMJ dibawah pimpinan IJP(P) Drs.Mudji Waluyo / Ketua PP.POLRI DMJ,
Nanti menjadi kontekstual dan memiliki nilai positif bagi perwujudan sikap pengabdian yang dipegang teguh oleh PP Polri. Anggota PP Polri telah melepaskan uniform resmi kepolisian, tetapi semangat perjuangan dan pengabdiannya tak pernah lepas dari setiap jiwa mereka.
KBP(P) Dr(c) M.Zarkasih, SH.,MH.,MSi/ biro Polhukam PP.POLRI DMJ/ Pembina Komenwa Indonesia/ Ka Pusdiklatda Jakarta.(*/red).
Tidak ada komentar
Posting Komentar